Masker wajah biasa dikenal sebagai alat untuk membantu membuat wajah terlihat lebih ‘cling’. Selain mengurangi tampak pori-pori besar, juga mengurangi timbunan minyak sekaligus membuat wajah lembab dan halus. Sudah banyak tipe-tipe masker wajah yang dijual bebas. Namun, jangan asal beli karena beda masker, beda kegunaan.
Perlu dipastikan bahwa masker yang digunakan sesuai dan cocok untuk jenis kulit wajah Anda. Setelah memastikan jenis kulit wajah dan permasalahannya, pilihlah jenis masker yang tepat. Berikut panduannya;
- Kulit Kering
Yang perlu dicari; masker wajah yang memiliki formula dengan kemampuan menahan kelembaban air pada kulit, seperti hyaluronic acid dan gliserin. Produk dengan kandungan vitamin E dan minyak zaitun juga bisa membantu menjaga kelembaban pada kulit. Umumnya, masker wajah untuk kulit kering tak memiliki iritan sehingga bisa digunakan cukup sering, misalnya seminggu sekali. Aplikasikan di seluruh bagian wajah, termasuk daerah mata dan sekitar bibir, jangan lupakan daerah leher.
- Kulit yang mulai terlihat garis-garis halus
Untuk wajah dengan garis-garis halus diperlukan formula yang memiliki kandungan retinol, glycolic acid, atau peptida yang membantu mengatasi kulit dengan garis halus. Tak ada masker wajah yang bisa benar-benar menghapus keberadaan keriput, namun zat-zat tadi bisa membuat kulit terlihat lebih kenyal sementara dan membuatnya lebih mulus. Namun, glycolic acid bisa mengiritasi kulit, jadi jangan gunakan terlalu sering, beri jeda setidaknya 2 minggu antar pemakaian. Hindari pemakaian dekat area mata dan mulut. Aplikasikan di daerah lain pada wajah, juga di daerah lain yang rentan terekspos sinar matahari, seperti bagian atas (punggung) telapak tangan dan leher.
- Kulit yang rentan berjerawat
Karena kulit yang rentan berjerawat merupakan kulit yang teriritasi atau meradang, maka diperlukan masker wajah yang tak memiliki efek inflamatori, seperti salicylic acid (yang membantu mengelupas kulit dan membersihkan pori-pori), juga formula dengan kandungan benzoyl peroxide, plus sulfur untuk membantu membunuh bakteri. Untuk mengurangi efek mengeringkan, gunakan setidaknya seminggu sekali, fokuskan penggunaan di daerah wajah yang cenderung berjerawat, seperti daerah T, tetap hindari daerah mata dan mulut.
- Kulit sensitif
Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice, dan xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler darah di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika menunjukkan perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan penggunaan seminggu dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan di seluruh bagian wajah. Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari, jangan gunakan kain atau handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi.
Sumber: InStyle
Perlu dipastikan bahwa masker yang digunakan sesuai dan cocok untuk jenis kulit wajah Anda. Setelah memastikan jenis kulit wajah dan permasalahannya, pilihlah jenis masker yang tepat. Berikut panduannya;
- Kulit Kering
Yang perlu dicari; masker wajah yang memiliki formula dengan kemampuan menahan kelembaban air pada kulit, seperti hyaluronic acid dan gliserin. Produk dengan kandungan vitamin E dan minyak zaitun juga bisa membantu menjaga kelembaban pada kulit. Umumnya, masker wajah untuk kulit kering tak memiliki iritan sehingga bisa digunakan cukup sering, misalnya seminggu sekali. Aplikasikan di seluruh bagian wajah, termasuk daerah mata dan sekitar bibir, jangan lupakan daerah leher.
- Kulit yang mulai terlihat garis-garis halus
Untuk wajah dengan garis-garis halus diperlukan formula yang memiliki kandungan retinol, glycolic acid, atau peptida yang membantu mengatasi kulit dengan garis halus. Tak ada masker wajah yang bisa benar-benar menghapus keberadaan keriput, namun zat-zat tadi bisa membuat kulit terlihat lebih kenyal sementara dan membuatnya lebih mulus. Namun, glycolic acid bisa mengiritasi kulit, jadi jangan gunakan terlalu sering, beri jeda setidaknya 2 minggu antar pemakaian. Hindari pemakaian dekat area mata dan mulut. Aplikasikan di daerah lain pada wajah, juga di daerah lain yang rentan terekspos sinar matahari, seperti bagian atas (punggung) telapak tangan dan leher.
- Kulit yang rentan berjerawat
Karena kulit yang rentan berjerawat merupakan kulit yang teriritasi atau meradang, maka diperlukan masker wajah yang tak memiliki efek inflamatori, seperti salicylic acid (yang membantu mengelupas kulit dan membersihkan pori-pori), juga formula dengan kandungan benzoyl peroxide, plus sulfur untuk membantu membunuh bakteri. Untuk mengurangi efek mengeringkan, gunakan setidaknya seminggu sekali, fokuskan penggunaan di daerah wajah yang cenderung berjerawat, seperti daerah T, tetap hindari daerah mata dan mulut.
- Kulit sensitif
Kulit wajah yang amat putih, seringkali memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi, sehingga cenderung memerah. Pilih masker wajah yang memiliki kandungan aloe vera, chamomile, mentimun, maple, dan teh hijau yang bisa mengurangi kemerahan dan peradangan sementara. Formula sulfur, licorice, dan xanthine bisa membantu menghilangkan penampakan garis-garis kapiler darah di wajah. Mulai dengan mengaplikasikan seminggu sekali. Jika menunjukkan perubahan dan tak ada alergi, bisa ditingkatkan dengan penggunaan seminggu dua kali. Masker semacam ini cukup aman digunakan di seluruh bagian wajah. Untuk menghapus maskernya, cukup gunakan jari, jangan gunakan kain atau handuk, supaya tidak membuat kulit teriritasi.
Sumber: InStyle
0 comment:
Post a Comment