Berbagai penelitian baru mengatakan bahwa kita seharusnya minum lebih banyak susu. Bagaimanapun juga, susu masih lebih baik daripada soda, jus, es teh, kopi dengan berbagai cita rasa dan aroma, yang semuanya mengandung kadar gula yang tinggi. Susu tak hanya membantu meningkatkan asupan protein dan mengurangi gula. Kandungan kalsium yang diperoleh dari susu juga mengurangi penyerapan lemak dari makanan lain. Hm... menarik, bukan?
Untuk lebih memastikan keyakinan Anda tentang manfaat mengonsumsi susu, coba baca beberapa hasil penelitian berikut.
Benarkah susu bisa membakar lemak?
Mungkin saja. Para peneliti dari University of Tennessee yang melakukan studi selama enam bulan mendapati bahwa orang-orang overweight yang mengonsumsi tiga porsi susu dalam sehari kehilangan lebih banyak lemak perut daripada mereka yang menjalani diet yang sama namun tanpa minum susu sebanyak dua porsi atau lebih. Jangan berharap Anda bisa mendapatkan gantinya dari suplemen kalsium, karena para peneliti menemukan bahwa suplemen tersebut tidak bekerja sebaik susu. Hal ini disebabkan selain susu mampu meningkatkan tingkat pembakaran lemak pada tubuh, senyawa aktif lain pada susu (seperti protein susu) ternyata memberikan efek pembakaran lemak tambahan.
Susu bisa membentuk otot
Boleh dibilang, susu adalah salah satu makanan otot terbaik. Bahan ini dipenuhi protein berkualitas tinggi, sekitar 80 persen kasein dan 20 persen air dadih (cairan sisa susu). Air dadih ini ternyata suatu protein yang baik karena cepat dipecah menjadi asam amino dan diserap ke dalam aliran darah, sehingga cocok dikonsumsi setelah berolahraga. Di lain pihak, kasein dicerna dengan lebih perlahan, sehingga ideal untuk menyediakan suplai protein dalam jumlah kecil untuk jangka panjang (seperti antara waktu makan dan ketika Anda tidur).
Susu bebas lemak lebih sehat daripada whole milk?
Tidak juga. Whole milk (atau sering juga disebut full cream) memang susu asli yang tidak dikurangi kadar lemaknya, namun mayoritas hasil studi ilmiah menunjukkan bahwa minum whole milk sebenarnya memperbaiki kadar kolesterol -hanya memang tidak sebanyak yang dihasilkan susu bebas lemak.
Memang, seorang peneliti Denmark pernah menemukan sekelompok pria yang mengonsumsi diet kaya whole milk, dan sedikit mengalami peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sebanyak 6 poin. Namun, para pria ini memang minum enam gelas susu berukuran 236 ml per hari, yang tergolong tinggi jumlahnya. Toh, kadar trigliserida mereka (penanda lain risiko penyakit jantung) menurun hingga 22 persen.
Dengan demikian dapat disimpulkan: minum dua atau tiga gelas susu sehari, entah itu bebas lemak, kadar lemak 2 persen, atau whole, menurunkan kecenderungan serangan jantung dan stroke.
Sumber: kompas.com
Untuk lebih memastikan keyakinan Anda tentang manfaat mengonsumsi susu, coba baca beberapa hasil penelitian berikut.
Benarkah susu bisa membakar lemak?
Mungkin saja. Para peneliti dari University of Tennessee yang melakukan studi selama enam bulan mendapati bahwa orang-orang overweight yang mengonsumsi tiga porsi susu dalam sehari kehilangan lebih banyak lemak perut daripada mereka yang menjalani diet yang sama namun tanpa minum susu sebanyak dua porsi atau lebih. Jangan berharap Anda bisa mendapatkan gantinya dari suplemen kalsium, karena para peneliti menemukan bahwa suplemen tersebut tidak bekerja sebaik susu. Hal ini disebabkan selain susu mampu meningkatkan tingkat pembakaran lemak pada tubuh, senyawa aktif lain pada susu (seperti protein susu) ternyata memberikan efek pembakaran lemak tambahan.
Susu bisa membentuk otot
Boleh dibilang, susu adalah salah satu makanan otot terbaik. Bahan ini dipenuhi protein berkualitas tinggi, sekitar 80 persen kasein dan 20 persen air dadih (cairan sisa susu). Air dadih ini ternyata suatu protein yang baik karena cepat dipecah menjadi asam amino dan diserap ke dalam aliran darah, sehingga cocok dikonsumsi setelah berolahraga. Di lain pihak, kasein dicerna dengan lebih perlahan, sehingga ideal untuk menyediakan suplai protein dalam jumlah kecil untuk jangka panjang (seperti antara waktu makan dan ketika Anda tidur).
Susu bebas lemak lebih sehat daripada whole milk?
Tidak juga. Whole milk (atau sering juga disebut full cream) memang susu asli yang tidak dikurangi kadar lemaknya, namun mayoritas hasil studi ilmiah menunjukkan bahwa minum whole milk sebenarnya memperbaiki kadar kolesterol -hanya memang tidak sebanyak yang dihasilkan susu bebas lemak.
Memang, seorang peneliti Denmark pernah menemukan sekelompok pria yang mengonsumsi diet kaya whole milk, dan sedikit mengalami peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sebanyak 6 poin. Namun, para pria ini memang minum enam gelas susu berukuran 236 ml per hari, yang tergolong tinggi jumlahnya. Toh, kadar trigliserida mereka (penanda lain risiko penyakit jantung) menurun hingga 22 persen.
Dengan demikian dapat disimpulkan: minum dua atau tiga gelas susu sehari, entah itu bebas lemak, kadar lemak 2 persen, atau whole, menurunkan kecenderungan serangan jantung dan stroke.
Sumber: kompas.com
Editor :
Dini
0 comment:
Post a Comment