Olahraga air seperti berenang diketahui baik untuk penderita asma. Ternyata tak cuma asma, karena peneliti menemukan olahraga air bisa jadi latihan terbaik bagi orang dengan penyakit paru kronis.
Peneliti dari Australia menemukan berolahraga di kolam renang bisa meningkatkan ketahanan fisik dan energi pada orang yang memiliki penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan fisik dari orang yang obesitas atau sakit punggung.
Peserta yang ikut studi ini melaporkan olahraga air meningkatkan aspek fungsional dari kehidupannya sehari-hari seperti stamina meningkat dan kemampuannya menyelesaikan tugas, serta mampu berjalan jauh.
"Mereka juga melaporkan kelelahan dan sesak napasnya berkurang saat menyelesaikan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan berpakaian," ujar Renae McNamara, terapis fisik dari The Prince of Wales Hospital di Randwick, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/10/2012).
McNamara menuturkan penelitian yang baru dipublikasikan secara online dalam European Respiratory Journal ini merupakan studi pertama yang menguji manfaat olahraga pada kelompok pasien. Pasien dengan PPOK sering tidak bisa mengikuti latihan karena aktivitas ini tergolong sangat berat.
"Kami percaya bahwa latihan berbasis air lebih menguntungkan untuk beberapa alasan. Ada beberapa kekhawatiran orang dengan PPOK tidak mungkin mentolerir tekanan dari air, tapi peneliti tidak melihat ada partisipan yang keluar karena PPOK nya memburuk," ungkapnya.
Air memiliki lingkungan yang unik karena pengaruh daya apung yang mendukung berat badan, mengurangi gaya pada sendi sehingga memungkinkan gerakan yang lebih besar dan membantu mengontrol rasa sakit dengan tingkatkan sirkulasi.
PPOK adalah gangguan paru-paru kronis dan progresif yang ditandai dengan sulitnya bernapas terutama saat mengeluarkan udara dari paru-paru. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa menurunkan kualitas hidup.
(ver/ir)
Sumber: DetikHealth
Peneliti dari Australia menemukan berolahraga di kolam renang bisa meningkatkan ketahanan fisik dan energi pada orang yang memiliki penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan fisik dari orang yang obesitas atau sakit punggung.
Peserta yang ikut studi ini melaporkan olahraga air meningkatkan aspek fungsional dari kehidupannya sehari-hari seperti stamina meningkat dan kemampuannya menyelesaikan tugas, serta mampu berjalan jauh.
"Mereka juga melaporkan kelelahan dan sesak napasnya berkurang saat menyelesaikan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan berpakaian," ujar Renae McNamara, terapis fisik dari The Prince of Wales Hospital di Randwick, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/10/2012).
McNamara menuturkan penelitian yang baru dipublikasikan secara online dalam European Respiratory Journal ini merupakan studi pertama yang menguji manfaat olahraga pada kelompok pasien. Pasien dengan PPOK sering tidak bisa mengikuti latihan karena aktivitas ini tergolong sangat berat.
"Kami percaya bahwa latihan berbasis air lebih menguntungkan untuk beberapa alasan. Ada beberapa kekhawatiran orang dengan PPOK tidak mungkin mentolerir tekanan dari air, tapi peneliti tidak melihat ada partisipan yang keluar karena PPOK nya memburuk," ungkapnya.
Air memiliki lingkungan yang unik karena pengaruh daya apung yang mendukung berat badan, mengurangi gaya pada sendi sehingga memungkinkan gerakan yang lebih besar dan membantu mengontrol rasa sakit dengan tingkatkan sirkulasi.
PPOK adalah gangguan paru-paru kronis dan progresif yang ditandai dengan sulitnya bernapas terutama saat mengeluarkan udara dari paru-paru. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa menurunkan kualitas hidup.
(ver/ir)
Sumber: DetikHealth
0 comment:
Post a Comment