Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, angka kematian penderita jantung koroner di Tanah Air setiap tahunnya mencapai 7 juta orang lebih, dari jumlah itu sekitar 300 ribu kasus diantaranya penderita meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit.
Dokter ahli penyakit jantung Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang dr Rifnaldi Sp JP mengatakan, angka kematian penderita sakit jantung di Indonesia atau secara nasional masih sangat tinggi.Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, angka kematian penderita jantung koroner di Tanah Air setiap tahunnya mencapai 7 juta orang lebih, dari jumlah itu sekitar 300 ribu kasus diantaranya penderita meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit.
Dalam acara media gathering menyambut Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September, dr Rifnaldi SpJP mengatakan, penyakit jantung tidak hanya menyerang orang tua berusia 45 tahun ke atas sebagaimana terjadi selama ini, namun lima tahun terakhir mulai banyak ditemukan dialami oleh anak muda usia 30 tahunan.
Melihat tingginya angka kematian penderita jantung koroner di Indonesia dan usia penderitanya bergeser ke anak muda dan dewasa yang sedang sangat produktif, diimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit tersebut.
Penyakit jantung koroner perlu diwaspadai dan segera dilakukan langkah antisipasi karena serangannya secara tiba-tiba, penderita merasa tidak ada keluhan sebelumnya, dan kondisi penderita secara umum sebelumnya sangat sehat.
Sebagai langkah antisipasi terkena serangan jantung, pihaknya berupaya terus meberikan informasi dan mengedukasi masyarakat terkait dengan kesehatan jantung.
Untuk menghindari serangan jantung secara tiba-tiba, masyarakat bisa melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengecekan jantung dengan cara melakukan rekam jantung (elektro cardiography), tes lari (treatmill test), USG jantung (echo cardiography), CT Scan jantung, dan kateterisasi jantung.
Dengan pengecekan tersebut dapat diketahui kondisi kesehatan jantung dan dapat dilakukan pengobatan secara dini jika seseorang mulai terdeteksi berisiko terkena serangan jantung.
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung.
Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat yang mungkin diakibatkan mengencangnya nadi koroner atau akibat penggumpalan darah.
Memeriksakan kesehatan secara berkala adalah salah satu langkah untuk mendeteksi potensi penyakit dan menanganinya sejak dini, mengantisipasi terkena serangan jantung koroner, serta merupakan awal menuju hidup sehat, umur panjang, dan produktif, kata dokter ahli jantung itu.
Tekan Angka Kematian Penyakit jantung akhir-akhir ini menjadi perhatian dan paling ditakuti masyarakat karena merupakan penyakit yang menyerang secara tiba-tiba dan mematikan dengan jumlah penderita yang cenderung meningkat.
"Berdasarkan data tahun 2005 angka kematian penderita jantung koroner di Indonesia mencapai 7,6 juta orang per tahun, angka tersebut diprediksi setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan," kata dr Rifnaldi SpJP.
Melihat tingginya angka kematian penderita jantung koroner di Indonesia, diimbau kepada masyarakat untuk mewasadai penyakit tersebut.
Dengan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan serangan jantung koroner dapat diantsipasi sehingga jumlah masyarakat yang berisiko terkena penyakit tersebut dapat diminimalkan dan pada akhirnya bisa menekan angka kematian akibat penyakit itu.
Mengantisipasi serangan jantung yang cukup efektif dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara medis dengan dokter yang ahli di bidangnya.
Selain melakukan pemeriksaan medis sejak dini, untuk menghindari terkena serangan penyakit jantung yang dapat mematikan itu, masyarakat dianjurkan melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi asupan makanan berkolesterol tinggi, tidak merokok, serta rajin melakukan olahraga.
Olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah olahraga ringan seperti lari pagi, bersepeda, dan berenang secara rutin, kata dokter itu pula.
Pola Hidup Sehat Sementara dokter ahli penyakit dalam dan kesehatan masyarakat di Palembang dr F Hadi Halim mengatakan, warga Bumi Sriwijaya ini memiliki kesibukan atau aktivitas tinggi, oleh karena itu disarankan mulai melakukan pola hidup sehat agar terhindar dari segala bentuk penyakit yang biasa menyerang warga metropolis.
Banyak penyakit akhir-akhir ini menyerang warga perkotaan akibat gaya hidup yang kurang sehat salah satu di antaranya penyakit jantung koroner.
Untuk menghindari terserang penyakit yang dapat menyebabkan terganggunya aktivitas dan kematian itu, sesibuk apapun disarankan kepada warga kota ini agar melakukan pola hidup sehat seperti tidur normal enam jam sehari, mengonsumsi makanan segar, dan tidak melakukan aktivitas berlebihan, kata dr Hadi.
Lebih lanjut dokter ahli jantung Rumah Sakit Siloam Sriwijaya dr Rifnaldi mengatakan, warga Kota Palembang yang memiliki makanan tradisional mengandung kolesterol tinggi berpotensi terkena serangan jantung koroner, sehingga diingatkan melakukan pola hidup sehat.
"Makanan warga kota ini banyak yang mengandung kolesterol tinggi seperti santan, telur, dan gorengan yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah ke jantung," ujarnya.
Tingginya risiko warga kota ini terserang penyakit jantung koroner, perlu segera mengurangi asupan makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Selain mengurangi asupan makanan tersebut, warga dianjurkan melakukan olahraga secara rutin agar tubuh selalu dalam kondisi sehat dan bugar.
Kemudian dianjurkan pula untuk memeriksakan kesehatan jantung sebelum merasakan sakit terutama bagi yang telah mamasuki usia 35 tahun ke atas, sehingga ancaman jantung koroner yang biasa menyerang secara tiba-tiba pada seseorang yang sebelumnya terlihat dalam kondisi sehat dapat dihindari.
Dengan pola hidup sehat dan memeriksakan kesehatan jantung sejak dini, diharapkan angka kematian akibat serangan jantung koroner yang secara nasional masih sangat tinggi dapat ditekan seminimal mungkin.
Melalui peringatan Hari Jantung Sedunia tahun 2013 ini, semoga masyarakat terdorong lebih peduli dengan kesehatan jantungnya dan dapat menghentikan pergerakan menyerang penderita yang berusia lebih muda mengingat penyakit jantung yang sebelumnya menyerang orang tua berusia 45 tahun ke atas, sekarang ini mulai banyak menyerang generasi muda produktif usia sekitar 35 tahun.
(Ant)
Sumber: Actual.co
Penyakit Jantung Tidak Hanya Menyerang Orang Tua-
0 comment:
Post a Comment