Hutang yang menumpuk dan berbagai tagihan yang belum dibayar sudah tentu akan jadi pikiran. Kalau tidak segera dilunasi, tanggungan semacam ini bisa membuat orang 3 kali lebih rentan mengalami gangguan kejiwaan yang serius dan membutuhkan intervensi psikologis.
Gangguan kejiwaan terkait berbagai tanggungan ekonomi yang paling sering dilaporkan, menurut penelitian terbaru antara lain rasa gelisah dari yang ringan hingga yang digolongkan parah. Contoh lainnya adalah stres, susah konsentrasi dan sulit mengambil keputusan dengan cermat dan bijak.
"Riset kami menunjukkan dengan jelas bahwa masalah hutang bisa memicu berbagai masalah kejiwaan yang lebih buruk," kara Dr John Gathergood dari University of Nottingham yang melakukan penelitian itu, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (14/9/2012).
Selain banyaknya hutang, hal lain yang mempengaruhi peningkatan risiko gangguan kejiwaan adalah lingkungan tempat tinggal seseorang. Jika seseorang tinggal di suatu lingkungan yang kebanyakan sama-sama suka berhutang, maka dampaknya tidak akan terlalu besar dibanding jika lingkungannya tidak suka berhutang.
Dr Gathergood mengatakan, pengaruh dari lingkungan tersebut dikenal dengan istilah social norm effect. Sederhananya, pandangan negatif orang-orang di sekitar tentang kebiasaan berhutang bisa membuat orang yang banyak hutang makin tertekan dan merasa bersalah atas tunggakan-tunggakan yang harus dilunasinya.
Penelitian Dr Gathhergood yang juga dimuat di Economic Journal ini melibatkan sekitar 1.000 orang dewasa di Inggris dalam rentang waktu antara tahun 1991-2008. Sebagian besar partisipan punya masalah keuangan yang bisa dikategorikan sebagai hutang, mulai dari sewa kontrakan yang belum dibayar hingga tagihan-tagihan lain yang belum dilunasi.
Kondisi mental kejiwaan para partisipan diamati lewat pengisian General Health Questioner, sebuah kuesioner psikologis yang terdiri dari 12 pertanyaan. Hasilnya selain 3 kali lebih rentan gangguan kejiwaan, 1 dari 5 partisipan yang banyak hutang juga dilaporkan punya masalah yang dikategorikan sebagai medical impact of depression seperi rasa gelisah yang parah maupun keluhan lainnya.
(up/ir)
Sumber: Detikhealth
0 comment:
Post a Comment