Aktivitas fisik yang berat dan mendadak sering menjadi pencetus serangan jantung, misalnya di lapangan futsal. Bahkan saat buang air besar (BAB) di kamar mandi, ngeden (mengejan) terlalu kuat juga bisa memicu kematian akibat serangan jantung.
"Paling sering meninggal saat main futsal dan di kamar mandi. Kalau di Kamar mandi, karena ngeden," kata Dr Isman Firdaus, SpJP-FIHA, ahli jantung dari RS Jantung Harapan Kita dalam acara kunjungan media di kantor detikHealth, Selasa (9/10/2012).
Menurut Dr Isman, olahraga maupun ngeden saat BAB tidak pernah menjadi penyebab utama serangan jantung. Namun keduanya termasuk aktivitas fisik yang berat dan mendadak yang bisa menjadi pencetus bagi yang sudah memiliki risiko serangan jantung.
Faktor risiko serangan jantung yang dimaksud Dr Isman adalah plak artherosklerosis atau dalam bahasa awam diibaratkan seperti bisul di dalam pembuluh darah. Saat ada pencetus, plak atau semacam bisul itu bisa pecah, lalu pecahannya terbawa aliran darah dan memicu penyumbatan.
"Kematian mendadak terjadi karena sebenarnya risikonya sudah ada tapi tidak terdeteksi. Sudah ada bisul di situ. Lalu main futsal jadi striker, pas nerima bola tiba-tiba chest pain (nyeri dada). Terjadi sumbatan karena bisulnya pecah," lanjut Dr Isman.
Dalam istilah medis, serangan jantung yang dipicu oleh penyumbatan pembuluh darah semacam itu disebut dengan sindrom koroner akut. Dalam istilah awam, orang sering menyebutnya angin duduk atau angin jongkok karena bisa membuat orang tiba-tiba meninggal saat lagi jongkok.
Lalu bagaimana plak seperti bisul yang ada di dalam pembuluh darah itu terbentuk?
Plak itu terbentuk ketika dinding dalam pembuluh darah yang disebut endoepitel mengalami perlukaan. Saat terjadi luka, LDL (Low Density Lipoprotein) atau disebut juga kolesterol jahat akan menyusup dan lama kelamaan membentuk plak artherosklerosis yang seperti bisul.
Sewaktu-waktu, plak tersebut bisa pecah dan pecahannya akan terbawa ke mana-mana mengikuri aliran darah. Saat melalui pembuluh darah yang sempit, pecahan-pecahan bisul itu tadi bisa memicu penyumbatan hingga terjadilah serangan jantung yang mematikan.
Agar tidak mengalami kematian mendadak karena serangan jantung, sangat dianjurkan untuk melakukan cek kolesterol dan jantung secara teratur. Makin besar faktor risikonya, misalnya punya riwayat keluarga yang pernah serangan jantung, maka itu perlu makin sering dilakukan.
Olahraga secara teratur sangat membantu mengontrol kadar kolesterol, demikian juga dengan pengaturan pola makan atau diet yang sehat. Banyak makan sayur dan buat akan mengurangi kadar kolesterol, sekaligus memberikan suplai serat yang akan membantu melancarkan pencernaan sehingga tidak perlu ngeden saat BAB.
(up/ir)
Sumber: DetikHealth
"Paling sering meninggal saat main futsal dan di kamar mandi. Kalau di Kamar mandi, karena ngeden," kata Dr Isman Firdaus, SpJP-FIHA, ahli jantung dari RS Jantung Harapan Kita dalam acara kunjungan media di kantor detikHealth, Selasa (9/10/2012).
Menurut Dr Isman, olahraga maupun ngeden saat BAB tidak pernah menjadi penyebab utama serangan jantung. Namun keduanya termasuk aktivitas fisik yang berat dan mendadak yang bisa menjadi pencetus bagi yang sudah memiliki risiko serangan jantung.
Faktor risiko serangan jantung yang dimaksud Dr Isman adalah plak artherosklerosis atau dalam bahasa awam diibaratkan seperti bisul di dalam pembuluh darah. Saat ada pencetus, plak atau semacam bisul itu bisa pecah, lalu pecahannya terbawa aliran darah dan memicu penyumbatan.
"Kematian mendadak terjadi karena sebenarnya risikonya sudah ada tapi tidak terdeteksi. Sudah ada bisul di situ. Lalu main futsal jadi striker, pas nerima bola tiba-tiba chest pain (nyeri dada). Terjadi sumbatan karena bisulnya pecah," lanjut Dr Isman.
Dalam istilah medis, serangan jantung yang dipicu oleh penyumbatan pembuluh darah semacam itu disebut dengan sindrom koroner akut. Dalam istilah awam, orang sering menyebutnya angin duduk atau angin jongkok karena bisa membuat orang tiba-tiba meninggal saat lagi jongkok.
Lalu bagaimana plak seperti bisul yang ada di dalam pembuluh darah itu terbentuk?
Plak itu terbentuk ketika dinding dalam pembuluh darah yang disebut endoepitel mengalami perlukaan. Saat terjadi luka, LDL (Low Density Lipoprotein) atau disebut juga kolesterol jahat akan menyusup dan lama kelamaan membentuk plak artherosklerosis yang seperti bisul.
Sewaktu-waktu, plak tersebut bisa pecah dan pecahannya akan terbawa ke mana-mana mengikuri aliran darah. Saat melalui pembuluh darah yang sempit, pecahan-pecahan bisul itu tadi bisa memicu penyumbatan hingga terjadilah serangan jantung yang mematikan.
Agar tidak mengalami kematian mendadak karena serangan jantung, sangat dianjurkan untuk melakukan cek kolesterol dan jantung secara teratur. Makin besar faktor risikonya, misalnya punya riwayat keluarga yang pernah serangan jantung, maka itu perlu makin sering dilakukan.
Olahraga secara teratur sangat membantu mengontrol kadar kolesterol, demikian juga dengan pengaturan pola makan atau diet yang sehat. Banyak makan sayur dan buat akan mengurangi kadar kolesterol, sekaligus memberikan suplai serat yang akan membantu melancarkan pencernaan sehingga tidak perlu ngeden saat BAB.
(up/ir)
Sumber: DetikHealth
0 comment:
Post a Comment