Ada banyak jenis produk kecantikan yang menawarkan janji membuat kulit
mulus, bebas jerawat dan keriput. Tapi baru-baru ini lendir bekicot
menjadi primadona di Amerika Serikat dan dianggap sebagai produk
kecantikan baru yang ajaib.
Lendir bekicot sebenarnya sudah populer sebagai krim produk kecantikan di Korea, Yunani dan Afrika selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, pasar Amerika Serikat pun dihebohkan dengan krim ajaib ini.
Krim yang mengandung lendir bekicot dipasarkan sebagai solusi mengatasi jerawat. Lendir bekicot juga dipercaya untuk mengurangi pigmentasi, jaringan parut dan keriput.
Lendir bekicot telah digunakan secara sporadis dan diakui potensinya sejak zaman Yunani Kuno. Hippocrates dikabarkan merekomendasikan menggosok bekicot yang sudah hancur untuk meringankan kulit yang meradang.
Namun, potensi produk kecantikan dari lendir ditemukan kembali secara kebetulan ketika petani bekicot di Chili melihat kulitnya dapat sembuh dengan cepat, tanpa bekas luka, setelah memegang bekicot untuk pasar makanan Prancis.
Lendir bekicot, yang secara teknis disebut Helix Aspersa Müller Glycoconjugates, adalah ramuan kompleks protein, asam glikolat dan elastin yang melindungi kulit bekicot dari kerusakan terhadap batu, ranting, permukaan kasar lainnya, infeksi dan sinar UV.
"Ekstrak ini terkenal karena sifat regeneratif, memfasilitasi pemulihan jaringan yang rusak dan mengisi ulang kelembaban di kulit. Hal ini juga efektif dalam mengobati jerawat dan bekas luka," ujar dermatologist Macrene Alexiades-Armenakas, MD, kepada Fashionista, seperti dilansir medicaldaily, Senin (15/10/2012).
Namun, beberapa dermatologists masih skeptis tentang kekuatan dari lendir bekicot. Menurutnya, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim yang dibuat.
"Ada beberapa spekulasi bahwa krim lendir dapat menjadi anti-inflamasi dan menenangkan. Namun tidak ada studi ilmiah yang dihormati untuk membuktikan bahwa itu benar-benar bekerja Untuk saat ini. Saya tetap skeptis," jelas Dr Elizabeth Tanzi, co-direktur Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery.
(mer/ir)
Sumber: Wolipop
Lendir bekicot sebenarnya sudah populer sebagai krim produk kecantikan di Korea, Yunani dan Afrika selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, pasar Amerika Serikat pun dihebohkan dengan krim ajaib ini.
Krim yang mengandung lendir bekicot dipasarkan sebagai solusi mengatasi jerawat. Lendir bekicot juga dipercaya untuk mengurangi pigmentasi, jaringan parut dan keriput.
Lendir bekicot telah digunakan secara sporadis dan diakui potensinya sejak zaman Yunani Kuno. Hippocrates dikabarkan merekomendasikan menggosok bekicot yang sudah hancur untuk meringankan kulit yang meradang.
Namun, potensi produk kecantikan dari lendir ditemukan kembali secara kebetulan ketika petani bekicot di Chili melihat kulitnya dapat sembuh dengan cepat, tanpa bekas luka, setelah memegang bekicot untuk pasar makanan Prancis.
Lendir bekicot, yang secara teknis disebut Helix Aspersa Müller Glycoconjugates, adalah ramuan kompleks protein, asam glikolat dan elastin yang melindungi kulit bekicot dari kerusakan terhadap batu, ranting, permukaan kasar lainnya, infeksi dan sinar UV.
"Ekstrak ini terkenal karena sifat regeneratif, memfasilitasi pemulihan jaringan yang rusak dan mengisi ulang kelembaban di kulit. Hal ini juga efektif dalam mengobati jerawat dan bekas luka," ujar dermatologist Macrene Alexiades-Armenakas, MD, kepada Fashionista, seperti dilansir medicaldaily, Senin (15/10/2012).
Namun, beberapa dermatologists masih skeptis tentang kekuatan dari lendir bekicot. Menurutnya, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim yang dibuat.
"Ada beberapa spekulasi bahwa krim lendir dapat menjadi anti-inflamasi dan menenangkan. Namun tidak ada studi ilmiah yang dihormati untuk membuktikan bahwa itu benar-benar bekerja Untuk saat ini. Saya tetap skeptis," jelas Dr Elizabeth Tanzi, co-direktur Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery.
(mer/ir)
Sumber: Wolipop
0 comment:
Post a Comment