Cemilan yang paling enak dinikmati kalau sedang mengunjungi gerai restoran cepat saji adalah kentang goreng atau french fries. Saat sedang bersantai atau mengobrol misalnya, kentang goreng membuat suasana jadi lebih enjoy. Tapi awas, kecil-kecil begitu kentang goreng bisa memicu kanker.
Kanker sendiri memiliki banyak faktor pemicu, bisa akibat radiasi, bahan kimia hingga asupan makanan seperti keripik. Memang tidak sembarang kentang goreng yang berisiko bikin kanker. Yang berisiko adalah jenis-jenis yang sering disajikan di restoran cepat saji.
Dari hasil penelitian baru-baru ini, kentang goreng yang disediakan di gerai restoran cepat saji itu adalah yang paling besar kandungan bahan kimia karsinogeniknya. Agar dapat awet, kentang goreng kebanyakan dibekukan terlebih dahulu dan baru digoreng ketika akan disajikan. Hasilnya, renyah di luar tapi tetap mentah di dalam.
Proses memasak ini ternyata dapat mempengaruhi jumlah akrilamida, yaitu suatu zat yang dituding bersifat karsinogen. Menurut para ilmuwan dari American Chemical Association, zat ini masih terkandung dalam keripik beku yang digoreng ketika disajikan. Akrilamida merupakan zat alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk kentang.
"Proses pembuatan kentang goreng meliputi pemilihan dan pemilahan kentang, pemutihan, blanching, augmentasi gula, pengeringan, penggorengan dan pembekuan. Dengan kombinasi teknik memasak ini, dihasilkan warna, tekstur dan rasa yang diinginkan konsumen pada kentang goreng," kata Donald Mottram seperti dilansir Telegraph, Jumat (28/9/2012).
Dalam laporan yang dimuat Journal of Agricultural and Food Chemistry, Mottram menambahkan bahwa akrilamida terbentuk secara alami selama memasak berbagai produk makanan, namun pembentukan akrilamida dalam kentang goreng sebenarnya bisa dihindari.
Dari pengukuran acylamide, asam amino, gula, lemak dan zat lainnya yang bervariasi selama proses memasak, Mottram menemukan bahwa yang paling efektif untuk mengurangi akrilamida adalah mengurangi perbandingan fruktosa dengan glukosa setelah kentang dipotong untuk dibuat keripik.
"Untuk meminimalkan jumlah akrilamida dalam kentang goreng, penting untuk memahami dampak dari setiap tahap pembentukan akrilamida. Kami mengembangkan suatu model matematika berdasarkan jalur reaksi kimia saat penggorengan dan menggabungkan perbedaan kelembaban serta temperatur dalam kentang goreng," kata Mottram.
(pah/ir)
Sumber: Detik Health
0 comment:
Post a Comment